Sinar Merah

Sinar Merah

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

KUALA LUMPUR – Presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Tan Sri Muhyiddin Yassin mendapat penangguhan bersyarat oleh Mahkamah Tinggi di sini pada Isnin, berjumlah RM1.402 juta, kerana memfitnah Pengerusi DAP...

Pada zaman prasejarah hingga abad XV Masehi, kecuali berfungsi sebagai perantara dalam upacara yang bersifat religius, dalang mengajarkan pula ilmu hidup kepada masyarakat. Kemudian dalang berfungsi pula sebagai pelaksana untuk menyebarkan ajaran Islam atau dakwah Islamiah. Lebih lebih pada abad XX, yang disebut abad teknologi modern, tugas-tugas sampiran dalang semakin bertambah, misalnya menerangkan masalah keluarga berencana (KB), pertanian, penghijauan tanah gundul, pendidikan, kampanye dan sebagainya.

Seperti diketahui pada umumnya, dalang adalah seorang yang pekerjaannya melakukan pertunjukan wayang, seperti wayag purwa, wayang madya, wayang gedog, wayang krucil, dan jenis wayang jenis lainnya kreasi abad ke 20.

Berikut ini akan disampaikan beberapa macam pendapat para ahli dalam membahas arti istilah dalang :

Pada abad XI, kecuali dalam penggunaan yang bersifat religius, wayang sudah merukan bentuk seni drama  yang mengeankan, yang dapat menggetarkan kalbu sehingga penonton dan pendengar ikut hanyut dan terharu karenanya.

Pada abad XV, setelah Majapahit runtuh, kebudayaan Hindu mulai pudar. Wayang telah dipengaruhi kebudayaan Islam.

Dalam ajaran Hindu, dalang berfungsi sebagai penghubung dengan dewa-dewa. Itulah sebabnya dalang dapat dibagi menjadi empat yaitu :

Jelas kiranya bahwa fungsi dalang adalah sebagai guru juru penerang dan juru hibur, sedangkan pendidikan bidang spiritual (kerohanian) harus mengandung unsur-unsur:

Berdasarkan keahlian :

Berdasarkan keterampilan dan kepandaian dalang dibagi menjadi tiga golongan yang besar .

Tahapan-tahapan itu bukan di dasarkan kepada usia tetapi didasarkan pada kepndaian dan ketrampilan peguyuban garapan pedalangan.

Dari tiga golongan yang besar itu dapat diperinci menjadi lima golongan.

Tugas dalang yang dimaksud dalam urutan ini adalah tugas dalam garapan pakeliran atau pagelaran wayang. Baik dalam penunaian tugas sebagi seorang dalang gaya lama maupun sebagai dalang pada zaman sekarang, ia adalah seorang yang menguasai bidangnya.

Surat kabar Bromartani terbitan tahun 1878 No. 32 dan 33b menyebutkan bahwa seorang dalang yang bak dan pandai, mengerti dan terampil berkewajiaban sebagi berikut :

Selain kedua belas hal itu, seperti telah kita ketahui, dalang juga harus memiliki sifat-sifat sebagi berikut :

Pada buku Pedhalangan Ngayogyakarta Jilid 1, ada beberapa hal yang harus dimiliki dan diketahui seorang dalang dari Ngayogyakarta dalam pementasan sebuah pewayangan adalah sebagai berikut :

Dalang dalam mementaskan sebuah lakon wayang selalu memiliki cerita yang tanduk dan tutuk. Tanduk disini diartikan bahwa cerita wayang harus teratur tiap-tiap bahasa dan kata-katanya, sehingga sesuai dengan bahasa pedalangan yang berlaku. Kedua adalah tutuk. Tutuk mempunyai arti urut menurut keadaan serta asal-usulnya cerita wayang sendiri. Sejarah dalam dunia pewayangan tidak lepas dari cerita awal mula kejadian dari Nabi Adam hingga keturunan-keturunannya. Cerita silsilah dari Nabi Adam tersebut yang nantinya akan melahirkan cerita-cerita jawata yang kemudian akan digunakan seorang dalang dalam pementasan ringgitnya. Tetapi yang diambil hanya yang pokok-pokok saja.

Pementasan lakon pewayangan juga tidak lupa dari Antawacana atau percakapan antar tokoh di dalam cerita tersebut. Beberapa hal yang harus diketahui dalang dalam  hubunganya dengan antawacana adalah sebagai berikut :

Pengetahuan lain dari seorang dalang yang harus dimilikinya adalah mengenai cepengan atau cara pembawaan dalang terhadap ringgitnya. Beberapa hal yang diperhatikan dalam cepengan adalah :

Berhubungan dengan tindakan-tindakan ringgit purwa semisal solah bawa, kejadian, terjadinya peperangan dan lain- lain disebut sabetan. Sifat-sifat yang dimiliki dalam sabetan biasanya bersifat sahut, yaitu mantap, dan menimbulkan greget pada orang yang melihat sabetan-sabetan seorang dalang dalam pementasan ringgitnya.

Suluk adalah lelagon yang berupa tembang, kakawin, ada-ada, sendhon dan lainya yang berhubungan dengan pakeliran dan dilakukan di tiap pocapan (suwuk gangsa) sehingga menimbulkan rasa cocok dengan keadaannya. Ada yang dinamakan laras atau titian nada dalam sebuah suluk. Lagu dalam sebuah suluk harus baik dan cocok sesuai patokan. Wirama harus sesuai dengan laku-laku cerita yang ada. Selain itu, dalang juga harus menguasai segala macam jenis gending-gending yang menjadi kebutuhan dalam pementasan wayang.

Pedoman demi keberhasilan penjiwaan pakeliran, yang disebutkan dalam Kawruh (pengetahuan) pedalangan karya M. Ng. Nojowirongko  alias Atmacendana menerangkan bahwa dalang yang baik harus menguasai unsur-unsur pakeliran, di antaranya sebagai berikut :

Di samping unsur penjiwaan itu, diterngakan pula bahwa dalang dalam pementasannya hars harmonis, harus cucut, berantawacara, mengerti akan unggah-ungguh (sopan santun), tutk dan terampil.

Berikut ini adalah larangan-larangan yang tidak boleh dilanggar oleh dalang.

Dalam hal bahasa, dalang harus mempunyai hal-hal sebagai berikut :

Ibu Fatmawati lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923 dan meninggal di Kuala Lumpur, Malaysia pada 14 Mei 1980. Ia adalah putri dari pasangan Hassan Din dan Siti Chodijah yang berdarah Minangkabau.

Ibu Fatmawati adalah istri Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, yang merupakan sosok penjahit bendera Sang Saka Merah Putih pertama kali. Bendera hasil jahitannya dikibarkan secara resmi pada 17 Agustus 1945, saat Indonesia memproklamirkan kemerdekaan.

Ibu Fatmawati dan Ir.Soekarno menikah pada 1 Juni 1943 dan dikaruniai lima anak: Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

Setahun setelah pernikahan mereka, Jepang berjanji akan memerdekakan Indonesia. Dalam persiapan untuk hari kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Ibu Fatmawati menghadapi kesulitan menemukan kain merah dan putih. Berkat bantuan Shimizu, perantara perundingan Jepang-Indonesia, Ibu Fatmawati akhirnya memperoleh kain yang dibutuhkan.

Sejarah Penjahit Bendera Merah Putih

Saat persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia, Ibu Fatmawati menjahit bendera Merah Putih pada Oktober 1944. Pada usia 21 tahun dan sedang mengandung anak pertama, Ibu Fatmawati menjahit bendera tersebut dengan tangan di ruang tamu rumahnya, karena dokter melarang penggunaan mesin jahit kaki.

Bendera itu selesai dijahit dalam dua hari dan menjadi yang terbesar di Jakarta setiap kali dikibarkan di halaman rumahnya. Setahun kemudian, bendera hasil jahitan Ibu Fatmawati digunakan dalam upacara Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 (sekarang Jalan Proklamasi), Jakarta, oleh Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo, dan SK Trimurti.

Antara 1946 dan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada 17 Agustus setiap tahunnya. Sejak 1969, bendera Pusaka ini tidak dikibarkan lagi karena sobek, namun tetap disimpan di Istana Merdeka.

Ibu Fatmawati juga mengungkapkan betapa tertekannya perasaannya ketika Jepang melarang pengibaran bendera Merah Putih. Baru pada September 1944, pemerintah militer Jepang mengizinkan pengibaran bendera tersebut dan melagukan lagu Indonesia Raya.

Bendera Merah Putih kemudian diserahkan kepada Latief Hendraningrat dan Soehoed untuk dikibarkan bersamaan dengan berkumandangnya lagu Indonesia Raya.

Dipisahkan Antara Warna Merah dan Putih

Pada 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer II ke Yogyakarta. Serangan pada 19 Desember 1948 berhasil merebut kota tersebut. Mengetahui bahwa dirinya akan ditawan, Presiden Soekarno memerintahkan ajudannya, Husein Mutahar, untuk mengamankan bendera pusaka agar tidak jatuh ke tangan Belanda.

Dalam keadaan genting, Husein Mutahar dengan cepat mencari cara untuk melindungi bendera tersebut. Ia membuka jahitan bendera untuk memisahkan warna merah dan putih dengan bantuan Ibu Pema Dinata. Kemudian, Husein Mutahar memasukkan potongan kain ke dalam dua tas yang diisi dengan pakaian pribadinya, dengan tujuan agar bendera tidak dapat dikenali sebagai satu kesatuan. Meskipun Husein Mutahar ditahan di Semarang, kedua potongan kain tetap aman.

Beberapa waktu kemudian, Husein Mutahar berhasil melarikan diri ke Jakarta dengan kapal laut. Di Jakarta, ia menerima pesan rahasia dari Presiden Soekarno, yang sedang ditahan di Muntok, Bangka. Pesan tersebut meminta Husein Mutahar untuk menyerahkan bendera pusaka kepada Presiden melalui perantara, Soedjono. Husein Mutahar kemudian menjahit kembali kain bendera dengan mesin jahit yang dipinjam dari istri seorang dokter, memastikan jahitannya sesuai dengan bekas jahitan asli.

Sebagai penghargaan atas jasanya dalam menyelamatkan bendera pusaka, Husein Mutahar dianugerahi Bintang Maha Putera pada tahun 1961.

Makna Bendera Merah Putih

Bendera Merah Putih Indonesia memiliki makna yang mendalam. Warna merah melambangkan keberanian, sementara putih melambangkan kesucian atau kebenaran. Dengan demikian, bendera Merah Putih mengartikan keberanian dalam memperjuangkan kebenaran.

Itulah sejarah penjahit bendera Merah Putih pertama dan makna di balik bendera tersebut.

Ready to find out more? Reach us now!

For inquiries and more information about our products

Sinar Mutiara merupakan salah satu dari pelopor perusahaan retail produk yang menjual elektronik second dengan kualitas terbaik di Indonesia. Perusahaan ini didirikan sejak tahun 2006 yang berawal dari toko standalone sekaligus toko pertama (flagship store) di ITC Roxy Mas, Ruko Blok C5 No.15-17, Jakarta Pusat, Indonesia.

Sinar Mutiara merupakan situs belanja offline dan online yang menawarkan berbagai pilihan produk elektronik second berkualitas dengan berbagai macam kategori yaitu,Jual Beli HP, Tukar Tambah, Laptop, Kamera, Televisi, Game dan Drone. Seiring berkembangnya kemajuan teknologi yang pesat saat ini, semakin bertambah juga aktivitas yang dilakukan secara online.

Mempermudah pelanggan dalam membeli barang melalui jaringan internet, mengikuti kemajuan tersebut baik melalui handphone, laptop dan komputer.

Sehingga memudahkan untuk siapa saja mengakses penawaran produk yang mengutamakan inovasi, kreatifitas, tingkat keamanan yang berkualitas serta terjamin keamanan data pengguna yang lebih mudah dan praktis serta menghemat waktu.

JUMLAH PINJAMAN MAKSIMUM

5000+ Orang telah meminjam uang

Frozen Cephalopods (Cuttlefish, Squid, Octopus) Frozen Demersal Fish (Red Snapper, Barramundi, Threadfin bream, Lizardfish, Croaker, Grouper, Leather jacket, Ribbonfish, Black pomfret, Silver pomfret, Parrotfish) Frozen Pelagic Fish (Spanish Mackerel, Mahi-mahi, Mackerel Scad, Sardinella, Indian Mackerel, Pacific Mackerel, Bullet Tuna, Skipjack)